Tajukpolitik – Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), membuka ruang bagi Partai Golkar bergabung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
AHY pun menyebut KPP masih terbuka untuk partai manapun yang ingin bergabung.
Hal tersebut diungkapkan oleh AHY setelah menerima kedatangan kedatangan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto bersama sejumlah jajarannya untuk menemui Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di kediaman SBY, Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Sabtu malam (29/4).
Tak hanya membuka ruang bagi Golkar bergabung Koalisi Perubahan, AHY juga memastikan jika Partai Demokrat tetap berada di barisan KPP dan tidak akan menggoyang sikap Demokrat.
“Golkar bersama dengan partai-partai politik di KIB kemarin juga baru bertemu. Sedangkan Demokrat saat ini juga membangun komunikasi yang intensif dengan teman-teman di Koalisi Perubahan yaitu dengan Nasdem dan PKS,” jelas AHY dalam jumpa pers setelah pertemuan selama 1,5 jam ini.
Peraih Adhi Makayasa tahun 2000 ini menjelaskan dalam pertemuan malam tadi Demokrat dan Golkar sama bersepakat, bahwa semangat yang dijalin adalah sama-sama menghormati posisi dan sikap politik per hari ini.
Kendati begitu, pihaknya tidak menutup diri untuk terus melakukan komunikasi dan jalinan yang cukup intensif dengan Golkar.
“Bisa dikatakan (sudah berjalan selama) enam bulan terakhir ini, untuk sama-sama mencari titik temu dan juga kompromi. Dalam arti, bagaimana membangun kebersamaan ke depan,” pungkas AHY.
Untuk diketahui, Koalisi Perubahan untuk Persatuan atau KPP merupakan koalisi yang terdiri dari tiga partai, yaitu Partai Demokrat, Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
KPP sudah sepakat untuk mengusung calon presiden yakni Anies Baswedan. Sedangkan Golkar masih tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Sampai saat ini KIB belum mengumumkan calon presiden, bahkan ada kemungkinan KIB akan pecah. Sebab, PPP sudah mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dan PAN kemungkinan menyusul. Sementara itu, Golkar belum masih kukuh dengan nama Airlangga Hartarto.