Selain kemoterapi, pengobatan meliputi imunomodulator, kortikosteroid, hingga terapi target oral yang praktis dikonsumsi di rumah.
Seorang penyintas, Santyna, mengaku terapi oral sangat membantu.
“Kalau dulu harus berjam-jam di rumah sakit, sekarang cukup minum obat di rumah,” ujarnya.
Terapi ini bekerja dengan menyerang kelemahan spesifik sel myeloma tanpa merusak sel sehat.
Meski begitu, Ketua Organisasi Pasien Multiple Myeloma Indonesia, dr. Abraham Michael Sp.KN-TM, menyebut tiga tantangan utama: biaya tinggi, keterbatasan fasilitas, dan jarak akses medis.
“Banyak pasien terlambat terdiagnosis karena kurang informasi dan terbatasnya fasilitas seperti PET-CT Scan,” ungkapnya.
Menjawab tantangan tersebut, Kementerian Kesehatan RI menargetkan peningkatan akses diagnosis.
Baca juga: Bisa Menyerang Anak Muda! Ini Tanda-tanda Kanker Kolorektal!
“Tahun ini alat PET-CT Scan ditambah dari tiga menjadi 25 unit, serta perbaikan sistem klaim BPJS agar pasien bisa lebih cepat mendapat layanan,” kata dr. Siti Nadia Tarmizi, Direktur Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI.