Melalui sistem ini, pengguna bisa langsung memanggil aplikasi di dalam ChatGPT dan memberikan perintah, misalnya: “Spotify, buat daftar 10 lagu sedih berbahasa Indonesia.”
Fitur lintas aplikasi tersebut dibangun dengan Apps SDK berbasis Model Context Protocol (MCP) yang memungkinkan komunikasi langsung antara ChatGPT dan layanan eksternal.
Selain itu, OpenAI juga memperkenalkan AgentKit, kumpulan alat untuk membangun dan mengelola agen AI.
Di dalamnya terdapat Agent Builder untuk merancang alur kerja dengan sistem drag-and-drop, Connector Registry untuk menghubungkan berbagai platform seperti Google Drive dan Dropbox, serta ChatKit untuk menyematkan UI chatbot ke aplikasi lain.
Baca juga: OpenAI Terapkan Verifikasi Usia ChatGPT, Pengguna Bisa Diminta Unggah KTP
Fitur unggulan lain adalah Codex GPT-5, agen pemrograman otomatis yang kini bisa digunakan publik untuk menulis dan mengelola kode.
“Hampir semua kode baru di OpenAI sekarang ditulis oleh pengguna Codex,” kata Altman.