Jumat, 22 November, 2024

Tak Patuh LHKPN, ICW Laporkan 4 Pimpinan DPR ke MKD

Tajukpolitik – Indonesian Corruption Watch (ICW), melaporkan empat dari total lima pimpinan DPR RI ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) karena tak patuh melaporkan LHKPN atau Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara.

Peneliti ICW, Kurnia Ramadhana, mengatakan laporan tersebut dilayangkan oleh ICW pada Rabu (12/4) lalu.

“Berdasarkan pendataan kami 55 orang yang dikategorikan tidak patuh lapor LHKPN pertama pimpinan DPR sebanyak empat orang,” kata Kurnia di kompleks parlemen.

Dalam laporannya, empat pimpinan dewan yang dimaksud yakni Wakil Ketua DPR dari Fraksi Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Wakil Ketua DPR dari Fraksi Nasdem Rachmat Gobel, Wakil Ketua DPR dari Fraksi PKB Muhaimin Iskandar, dan Wakil Ketua DPR dari Fraksi Golkar Lodewijk Freidrich Paulus.

Rinciannya, Dasco dilaporkan karena terlambat lapor LHKPN periode 2019-2021, Lodewijk diduga tak melaporkan LHKPN selama 2020 dan 2021, Gobel terlambat lapor LHKPN 2019, dan Cak Imin tidak melaporkan LHKPN 2021 dan terlambat melaporkan LHKPN 2020.

Keempat pimpinan DPR itu termasuk dalam 55 anggota dewan lain yang dilaporkan ICW karena tak patuh LHKPN. Selain pimpinan DPR, mereka berasal dari pimpinan komisi, badan legislasi, badan anggaran, hingga badan urusan rumah tangga.

“Maka dari itu atas konteks tersebut tidak hanya melanggar hukum tali ada hubungan dengan kode etik DPR,” tegasnya.

Menurut Kurnia, para pihak yang tidak patuh LHKPN diduga melanggar UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

Dia pun meminta agar MKD segera menyidangkan para pihak terlapor dalam kasus tersebut, dan jika terbukti harus dijatuhi sanksi berat berupa pencopotan.

“Misal karena mereka adalah pimpinan AKD mereka bisa dicopot sebagai pimpinan AKD dan itu tertuang cukup jelas di dalam peraturan kode etik DPR,” pungkasnya.

Padahal, sebagai pejabat negara, sudah seharusnya para pimpinan DPR tersebut memberikan contoh yang baik kepada rakyat. Hal ini pula lah yang akhirnya membuat rakyat tak lagi percaya kepada wakil nya di Senayan.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini