Tajukpolitik – Penyanyi dangdut Nayunda Nabila mengungkapkan bahwa ia menerima sejumlah barang mewah dan uang puluhan juta rupiah dari mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Pengakuan ini disampaikan dalam persidangan lanjutan kasus dugaan korupsi yang melibatkan SYL di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta Pusat, pada Rabu (29/5).
Sidang dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Rianto Adam Pontoh, yang menanyakan barang-barang yang diterima Nayunda dari mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementerian Pertanian, Muhammad Hatta.
Nayunda menyebut salah satu barang tersebut adalah tas Balenciaga warna hitam yang diberikan oleh Hatta atas nama SYL.
“Tas Balenciaga warna hitam,” jawab Nayunda ketika ditanya tentang barang yang diterimanya.
Ia menambahkan bahwa tas tersebut adalah pemberian dari SYL yang disampaikan melalui Hatta.
Selain tas Balenciaga, Nayunda juga mengaku menerima kalung emas sebagai bagian dari pemberian tersebut.
“Jadi di paper bag tas (Balenciaga) itu, ada kalungnya juga,” jelasnya.
Tidak hanya barang mewah, Nayunda juga mengaku menerima transferan uang puluhan juta rupiah dari SYL.
Pengakuan ini muncul ketika hakim menanyakan apakah Nayunda pernah menerima uang dari mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Kasdi Subagyono.
“Transfer juga. Kalau enggak salah nominalnya Rp20 juta atau Rp25 juta, ada Rp20 terus Rp4,5 juta gitu,” ungkap Nayunda.
Nayunda menjelaskan bahwa uang tersebut diberikan secara tiba-tiba oleh Kasdi, yang kemudian menyuruhnya berterima kasih kepada SYL.
“Tiba-tiba aja dikirimin bukti transferan, terus saya ‘Makasih, Pak Kasdi.’ Terus katanya, ‘Makasih ke bapak.’ ‘Oh iya makasih pak’. Saya enggak tanya-tanya lebih lanjut,” katanya.
Dalam persidangan, Hakim Rianto juga mengonfirmasi pernyataan Nayunda kepada Kasdi, yang mengakui bahwa transferan tersebut memang atas arahan dari SYL.
Pengakuan Nayunda ini menambah panjang daftar bukti yang memberatkan SYL dalam kasus dugaan korupsi yang sedang berjalan.
Kasus ini terus menarik perhatian publik, mengingat besarnya dana dan barang mewah yang terlibat serta keterlibatan pejabat tinggi dalam skandal korupsi ini.
