Tajukpolitik – Ada hal menarik dari temuan hasil survei Indikator Politik Indonesia baru-baru ini. Hasil survei Indikator Politik Indonesia menyebutkan banyak responden yang memilih PDIP karena sosok Presiden Jokowi, yakni sebesar 23,9 persen.
Temuan tersebut mengalahkan alasan responden memilih PDIP karena sosok Megawati Soekarnoputri yang hanya sekitar 2,2 persen. Padahal, Megawati notabenenya adalah ketua umum partai berlambang kepala banteng itu.
Sementara itu, yang terbanyak memilih PDIP karena alasan terbiasa memilih partai berlambang kepala banteng tersebut, yakni sebesar 28,4 persen.
Hal tersebut diungkapkan oleh Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Hendro Prasetyo, lewat rilis daringnya, Kamis (26/10).
“Di PDIP menarik lagi ini PDIP, 23,9 (persen) karena suka dengan Pak Jokowi. Jadi magnet PDIP di sini mengapa pilih PDIP, Pak Jokowi ini kuat,” ujar Hendro.
Karenanya, jelas Hendro, menilai wajar jika ada anggapan publik yang menyebut bahwa partai politik adalah kelompok pendukung sosok tertentu.
Namun, tambah Hendro, yang terjadi di PDIP justru menarik, ketika Megawati justru kalah pamor dari Jokowi yang notabenenya adalah kader biasa di partai.
“Jadi Pak Jokowi di sini memang asosiasinya memang masih PDIP di sini ya,” tegas Hendro.
“Kalau dilihat dari temuan ini sangat mungkin ya, karena asosiasi Pak Jokowi tinggi sekali dengan PDIP. Itu sangat mungkin kalau kita lihat tren datanya dan ini tidak pertama kali rilis kita sebelumnya begitu juga,” katanya melanjutkan.
Indikator Politik Indonesia melakukan survei pada 16 sampai 20 Oktober 2023. Jumlah responden sebanyak 2.567 orang yang tersebar di seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Responden terpilih diwawancarai secara tatap muka oleh pewawancara yang sudah terlatih. Survei menggunakan metode simple random sampling yang memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sekira 1,97 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.