Tajukpolitik – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, tidak jujur dalam mengurai masalah kenaikan harta kekayaan pejabat pajak. Oleh karena itu, wajar saja jika banyak tuntutan agar harta kekayaannya juga ikut diperiksa.
Hal ini diutarakan oleh Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, Senin (13/3).
Berdasarkan amatannya, Jerry menilai sikap Sri Mulyani tampak tidak jujur dalam mengurai masalah kenaikan harta kekayaan pejabat pajak.
Apalagi, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menyebut ada transaksi mencurigakan senilai Rp 300 triliun di Kementerian Keuangan.
“Saya nggak percaya kalau Sri Mulyani enggak tahu. Dia mulai banyak berkelit. Contohnya ekonomi meroket justru utang, pengangguran, dan orang miskin terus naik,” ujar.
Lebih dari itu, Jerry bahkan makin tidak percaya pada kejujuran Sri Mulyani dalam meluruskan permasalahan kenaikan harta kekayaan pejabat pajak. Karena, belakangan terkuak fakta kehidupan Sri Mulyani yang ternyata punya harta di luar negeri dan merangkap banyak jabatan.
“Dia saja merangkap 30 jabatan, Ini apa Jokowi tahu? Pasalnya Jokowi sangat menolak rangkap jabatan. Belum lagi, Sri Mulyani memiliki rumah mewah di Amerika Serikat. Barangkali masih ada banyak asetnya yang belum dilaporkan,” ungkapnya.
Maka dari itu, doktor ilmu komunikasi politik jebolan America Global University ini mendorong, agar aparat penegak hukum melakukan pemeriksaan terhadap Sri Mulyani yang juga pernah menjabat sebagai managing director di Bank Dunia.
“Menurut saya saat ini perlunya audit forensik, kalau perlu bisa menggunakan para ahli Internal Revenue Service (IRS) Amerika Serikat untuk melacak aset-aset pejabat Kemenkeu,” pungkasnya.