“Seperti halnya QRIS, kita menunggu langkah serupa agar tersedianya kredit yang inklusif untuk UMKM,” tegasnya.
Selain itu, Fathi menyinggung kebijakan penurunan suku bunga acuan sebanyak enam kali yang dinilainya belum berdampak langsung ke sektor perbankan.
Menurutnya, kondisi ini dipengaruhi oleh instrumen pemerintah yang menawarkan imbal hasil tinggi sehingga bank enggan menurunkan bunga kredit.
“Izin usul, mungkin perlu ada pembatasan terhadap imbal hasil instrumen yang diterbitkan pemerintah. Jika bunga kredit lebih terjangkau, UMKM tidak hanya bergantung pada KUR, tetapi juga memiliki alternatif pembiayaan lain,” jelasnya.
Baca juga: DPR RI Komitmen Perjuangkan UMKM Ditengah Ketatnya Persaingan Ekonomi
Fathi menutup dengan memberikan apresiasi atas komitmen Bank Indonesia mendukung UMKM, namun menekankan bahwa dukungan itu harus diwujudkan dalam kebijakan konkret agar memberikan dampak signifikan bagi perekonomian nasional.
