Sebelumnya, Menkeu Purbaya menuai kritik usai menyebut 17+8 Tuntutan Rakyat hanya mewakili sebagian kecil masyarakat yang belum puas terhadap kondisi ekonomi.
Pernyataan itu ia sampaikan pada konferensi pers di Kementerian Keuangan, Senin (8/9/2025).
Namun, sehari kemudian, Purbaya menyampaikan permintaan maaf.
“Kalau kemarin salah ngomong, saya minta maaf,” ujarnya usai rapat bersama Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (9/9/2025).
Ia menegaskan tidak bermaksud mengecilkan aspirasi rakyat, melainkan ingin menjelaskan bahwa ekonomi nasional saat ini sedang menghadapi tekanan.
Baca juga: AHY Gelar Dialog Rakyat di HUT ke-24 Demokrat, Serap Aspirasi Lintas Generasi
Polemik ini menjadi sorotan publik, sekaligus menjadi pengingat pentingnya komunikasi yang bijak dari pejabat negara di tengah dinamika sosial politik dan ekonomi.