Tajukpolitik – Politisi Partai Demokrat, Taufik Redunsara alias Tope, mengkritik rencana capres Anies Baswedan menggulirkan program Bansos Plus jika terpilih menjadi presiden pada 2024 mendatang.
Tope menilai peluncuran program yang dijadikan Anies tersebut bukan solusi untuk mengatasi kemiskinan di Tanah Air.
“Membereskan masalah kemiskinan itu bukan dengan Bansos mas Anies @aniesbaswedan” Kok malah jadi Bansos Plus?” tulis Tope melalui akun media sosial X yang dikutip redaksi, Selasa (19/12).
Menurut Tope, untuk membereskan masalah kemiskinan bukan lewat menawarkan bantuan sosial, melainkan dengan cara memperbaiki tata niaga dan menyertakan mereka ke dalam mekanisme pasar. Dengan demikian pendapatan rakyat akan meningkat.
“Perbaiki tata niaga, sertakan mereka ke dalam mekanisme pasar. Contoh, jika tata niaga petani & nelayan dibereskan, maka pendapatan cukup & sejahtera. Iya g sih #dapse,” tambah Tope.
Untuk diketahui, rencana Anies Baswedan yang juga mantan gubernur DKI Jakarta ini meluncurkan program tersebut disampaikannya ketika menggelar kampanye di hadapan masyarakat Kampung Bata, Tuah Negeri, Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau, Rabu (13/12).
Anies mengatakan program ini sebagai peningkatan atau upgrade dari program-program Bansos sebelumnya, yakni plus manfaatnya, plus penerimanya dan plus layanannya.
“Kami juga mengenalkan Bansos Plus, plus manfaatnya yang artinya manfaatnya akan ditambah, plus penerimanya yang artinya data penerima diperbaiki dan plus layanannya yang artinya negara memberikan pelayanan terbaik kepada semua penerima Bansos Plus,” kata Anies dalam keterangan resminya.
Adapun, program tersebut sebenarnya merupakan program yang tidak serta merta menekan angka kemiskinan. Bahkan Bansos menjadi ladang korupsi baru bagi para politisi dan pejabat.
Misalnya saja korupsi Bansos yang dilakukan oleh mantan Menteri Sosial, Juliari Batubara. Menteri dari PDIP tersebut divonis bersalah atas korupsi Bansos yang ia lakukan.