Tajukpolitik – Sistem elektronik dalam semua pelayanan di pemerintahan yang dijanjikan oleh Presiden Jokowi saat kampanye Pilpres pada tahun 2014 yang lalu sampai hari ini masih jauh dari harapan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Aktivis Kolaborasi Warga Jakarta, Andi Sinulingga, menanggapi janji Jokowi 9 tahun yang lalu.
Andi menyebut selama hampir 9 tahun pemerintahan Jokowi, sistem yang dijanjikan seperti e-budgeting, e-government, e-purchasing, e-katalog, e-audit dan cash management system, belum sepenuhnya terealisasi seperti yang digembar-gemborkan saat kampanye.
Andi menegaskan apa yang disampaikan oleh Jokowi saat kampanye tersebut tak lebih dari sebuah angan-angan.
“Kayak mimpi rasanya, sudah secanggih itu rupanya negara kita dibangun Pak Jokowi. Semua hal tinggal pencet dan langsung bisa tahu data apa saja yang kita inginkan,” sindir Andi lewat akun Twitternya, Selasa (16/5).
Untuk diketahui, pada kampanye Pilpres 2014 lalu, Jokowi menyebut kalau sistem elektronik terbangun maka semua urusan bakal gampang. Pemerintah Pusat pun tidak perlu kerepotan.
“Panggil saja programmer untuk melakukan itu. Enggak ada dua minggu bisa dirampungkan, enggak ada masalah,” ucap Jokowi saat itu.
Namun pada kenyataannya, sistem elektronik yang dijanjikan oleh Jokowi itu tidak terbangun dengan maksimal. Sudah berjalan mencapai 9 tahun setelah ia mengatakan hal tersebut, sistem pemerintahan tetap banyak yang memakai sistem manual.
Dengan sisa jabatan sekitar 1,5 tahun, ini menjadi pekerjaan rumah bagi Jokowi untuk segera mewujudkan sistem elektronik.
Sebab, kalau tidak dapat terealisasi tentu saja hal tersebut menambah panjang daftar kegagalan Jokowi mengaplikasikan semua janji-janji kampanye nya.