Jumat, 31 Januari, 2025

Sindir Duet Anies-Muhaimin Pakai Nama Koalisi Perubahan, Demokrat: Nasdem dan PKB Partai Pendukung Pemerintah

Tajukpolitik – Partai Demokrat menyindir pernyataan elite PKB, Syaiful Huda, yang menyebut pihaknya dan Partai Nasdem hampir pasti menyetujui nama Koalisi Perubahan yang mengusung duet Anies-Muhaimin.

Menurut Demokrat, jika tetap memakai nama Koalisi Perubahan, berarti Anies Baswedan sedang kehilangan kreativitas.

Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Analisa Data dan Informasi Balitbang DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution, Jumat (8/9).

“Kami ini sudah move on dari Anies Baswedan dan sudah keluar dari KPP. Jadi, agak kehilangan memori soal itu. Karena diingatkan, nama Koalisi Perubahan tetap digunakan oleh Pak Anies, mungkin karena beliau sedang kehilangan kreativitas,” ujar Syahrial, Jumat (8/9).

Syahrial menyebut sebelum Koalisi Perubahan untuk Persatuan atau KPP lahir, Demokrat sudah memposisikan diri dan menggunakan tagline ‘Perubahan dan Perbaikan’. Dia menyebut sikap duet Anies-Muhaimin yang tetap menggunakan tagline perubahan bisa jadi karena bisikan spiritual.

“Atau barangkali juga ada bisikan melalui misalkan, pandangan spiritual, wallahualam,” tambah Syahrial.

Senada, Deputi Bappilu Demokrat Kamhar Lakumani menegaskan tagline ‘Perubahan dan Perbaikan’ sudah sejak lama dipresentasikan Partai Demokrat, jauh sebelum penjajakan dan pembicaraan koalisi.

“Sebelum Anies Baswedan dideklarasikan oleh Partai Nasdem pada Oktober 2022 yang lalu,” kata Kamhar.

Kamhar menganggap wajar jika ada kader Partai Demokrat yang kemudian mempertanyakan tetap digunakannya nama Koalisi Perubahan setelah Partai Demokrat memutuskan keluar. Kamhar menyebut tagline kubu Anies-Cak Imin tidak tepat karena kedua pengusungnya, Nasdem dan PKB, merupakan bagian dari pemerintahan saat ini.

“Lagi pula paket Anies-Muhaimin yang motor utamanya Nasdem dan PKB sangat tak tepat menggunakan nama ini. Perubahan adalah simbol antitesis terhadap kekuasaan saat ini, sementara kedua partai ini selama dua periode pemerintahan Jokowi berada di dalamnya,” ujar Kamhar.

“Jadi jika terus menggunakan nama Koalisi Perubahan, bukan hanya tak orisil, malah lebih tepatnya diterjemahkan sebagai ‘antitesis’ kenyataan. Katanya perubahan, nyatanya di pemerintahan. Pembajakan atas gerakan perubahan,” pungkas Kamhar.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini