Sabtu, 22 Maret, 2025

Sikap Elit PDIP Tak Sejalan dengan Keakraban Puan dan Jokowi, Pengamat Tegaskan Adanya Faksi di Tubuh PDIP

Tajukpolitik – Pengamat Politik dari Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam, menilai keakraban antara Puan Maharani dengan Presiden Jokowi tidak sejalan dengan sikap para elit PDIP lainnya.

Pertemuan ini menjadi yang pertama kalinya sejak perhelatan Pilpres 2024, di mana putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, maju melawan calon usungan PDIP.

Ahmad Khoirul Umam, Dosen Ilmu Politik Universitas Paramadina, menilai bahwa keakraban Puan Maharani dengan Jokowi tidak sejalan dengan sikap para elit PDIP lainnya.

Menurut Umam, para elit PDIP cenderung mengkritik Jokowi setelah dia mendukung putranya sebagai calon wakil presiden mendampingi Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, meskipun keduanya masih kader partai banteng.

“Kemesraan Puan dan Jokowi itu tidak linier dengan sikap politik dan pernyataan publik para elit PDIP lainnya,” kata Umam melalui keterangan tertulis pada Rabu, 22 Mei 2024.

Dia mencontohkan sikap mantan calon presiden PDIP, Ganjar Pranowo, dan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, sebagai elit-elit partai yang kritis terhadap Jokowi.

Sosok seperti Ganjar dan Hasto sering mengatasnamakan suasana kebatinan kader-kader akar rumput PDIP dalam mengkritik Jokowi dan lingkarannya.

Menurut Umam, aspirasi yang ada di PDIP adalah agar partai tetap kritis terhadap Jokowi.

Umam menilai bahwa sikap ramah yang ditunjukkan Puan kepada Jokowi bisa menjadi tanda adanya perbedaan pendapat di tubuh PDIP.

“Hal ini menegaskan adanya faksionalisme kepentingan yang cukup akut di internal PDIP, yang termanifestasi dalam perbedaan sikap mereka menghadapi arah kekuasaan baru di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran ke depan,” ucap Umam.

Meskipun begitu, Umam juga menyampaikan bahwa kemesraan yang ditunjukkan Puan dan Jokowi merupakan tanda kedewasaan politik antar sesama petinggi negara.

Untuk diketahui, Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara jamuan santap malam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali pada Minggu (19/5).

Sementara Jokowi hadir dalam KTT WWF sebagai presiden, Puan hadir memenuhi tugasnya sebagai Ketua DPR RI.

Umam menegaskan bahwa pertemuan keduanya memang berlangsung secara formal sebagai pucuk pimpinan lembaga eksekutif dan legislatif.

“Namun demikian, pertemuan yang menampakkan keramahan dan keguyuban antara Jokowi dan Puan itu bisa menjadi celah awal komunikasi kedua pihak,” ujar Umam.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini