Tajukpolitik – Direktur Lembaga Riset Lanskap Politik Indonesia, Andi Yusran, menilai kritikan bakal calon presiden (Bacapres) Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, terkait kebijakan subsidi kendaraan listrik dinilai rasional.
Menurut Andi, kritikan Anies berfokus dalam hal subsidi kendaraan listrik (electric vehicle/EV) karena lebih baik subsidi tersebut berorientasi dan dialihkan pada angkutan publik pro rakyat kecil.
Sementara, tambah Andi, pemerintah cenderung pro korporasi, dengan mensubsidi kendaraan pribadi.
“Kebijakan yang seharusnya diambil pemerintah adalah mengupayakan pengembangan moda transportasi massal jenis EV, sehingga manfaatnya bisa dirasakan masyarakat banyak,” jelas Andi, Jumat (12/5).
Selanjutnya, sambung Andi, secara paralel pemerintah harus melakukan moratorium produksi kendaraan bermotor, baik mobil maupun motor, agar kemacetan parah yang terjadi di setiap kota dapat dikurangi.
“Jadi, pemerintah seharusnya mensubsidi konversi mesin kendaraan bermotor berbahan bakar minyak menjadi kendaraan EV,” ujar Andi.
Analis Politik Universitas Nasional itu juga membeberkan sejumlah alasan bahwa kebijakan subsidi kendaraan listrik perlu ditinjau ulang. Subsidi itu jelas tidak tepat sasaran, sebab penikmat subsidi justru kelompok mampu secara ekonomi.
“Kebijakan itu juga semakin membebani lalu lintas jalan yang kuantitas trafiknya pasti semakin padat. Selain itu juga mendistorsi upaya memassalkan penggunaan angkutan umum,” pungkas Andi.
Diberitakan sebelumnya, Anies Baswedan sempat melontarkan kritikan terkait kebijakan pemberian subsidi terhadap mobil dan motor listrik.
Dihadapan ribuan pendukung dan relawan, Anies menegaskan pemberian subsidi kendaraan listrik kepada masyarakat perlu dipertimbangkan kembali.
Dibanding memberikan subsidi kepada rakyat untuk membeli kendaraan pribadi, menurut Anies, lebih baik diberikan untuk pengembangan angkutan massal.
Hal tersebut ia sampaikan dalam pidato politik di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, beberapa waktu yang lalu.
Mendengar kritikan Anies, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, menantang Anies untuk menemui nya dan berdiskusi bersama.
Untuk diketahui, wacana pemberian subsidi dari pemerintah untuk kendaraan listrik telah menimbulkan pro kontra di tengah-tengah masyarakat. Di saat kondisi ekonomi belum pulih akibat Covid-19, masyarakat menilai langkah pemerintah telah salah.