Tajukpolitik – Pakar Hukum Tata Negara dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Andi Sandi Antonius, meminta agar Presiden Jokowi harus pastikan pemilu 2024 berjalan dengan baik, berjalan sesuai koridornya.
Hal tersebut diungkapkan Sandi menanggapi pernyataan Presiden Jokowi yang mengatakan bahwa dirinya tidak ingin persaingan politik menghambat program pemerintah.
Menurut Sandi, persaingan politik menjelang pemilu memang harus berjalan baik. Ia pun mendukung pernyataan Jokowi tersebut.
Sandi menyebut pernyataan Jokowi sudah sesuai dengan kewenangannya sebagai kepala negara dan juga kepala pemerintahan.
Sebagai presiden, ujar Sandi, Jokowi harus menjaga proses pemilu yang merupakan salah satu agenda atau program pemerintah itu sendiri.
“Setiap presiden harus bisa menjaga proses suksesi dapat dilaksanakan dengan lancar, aman dan berhasil. Apalagi ini juga menjadi program kerja pemerintah,” kata Sandi, Senin (3/7).
Menurut Sandi, pernyataan seperti itu perlu diimplementasikan. Presiden harus memastikan pemilu berjalan lancar, jujur dan adil dengan mengerahkan semua sumber daya yang ada.
“Jadi kalau kacau dan buruk proses suksesinya maka itu juga merupakan kegagalan presiden dalam melaksanakan program pemerintah,” pungkas Sandi.
Untuk diketahui, masyarakat saat ini khawatir dengan jalannya Pemilu 2024 bisa berjalan sesuai prinsip pemilu yakni langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil (luber jurdil).
Pasalnya, Jokowi dengan tegas mengatakan jika dirinya akan cawe-cawe alias ikut campur dalam pemilu 2024, terutama pemilihan Presiden.
Hal tersebut tentu saja tidak diinginkan oleh masyarakat. Sebab, seorang presiden harusnya bisa berlaku netral terhadap pemilu 2024.
Presiden harusnya tetap menjaga dirinya untuk tidak terlalu ikut campur dengan pesta demokrasi yang sejatinya bisa dinikmati oleh rakyat dengan kesenangan.
Apalagi jika berbicara pemilu, tentu saja haram hukumnya presiden mengintervensi ataupun mengatur jalannya pemilu.
Untuk itu, Presiden Jokowi harus pastikan pemilu 2024 berjalan dengan baik.
