Namun, faktor seperti posisi Matahari dan Bulan, pergeseran massa Bumi, hingga aktivitas geologis dan manusia dapat menyebabkan fluktuasi kecil dalam kecepatan rotasi.
Jutaan tahun lalu, satu hari hanya berlangsung sekitar 19 jam.
Seiring waktu dan menjauhnya Bulan dari Bumi, hari pun memanjang.
Namun, faktor musiman dan posisi Bulan terhadap kutub Bumi bisa menyebabkan percepatan sementara, seperti yang terjadi hari ini.
Baca juga: Sugeng Suparwoto: Potensi Energi Panas Bumi Sulut Sangat Signifikan
Jika perubahan ini terus berakumulasi hingga melebihi 0,9 detik, dunia bisa saja memerlukan penyesuaian waktu berupa “detik kabisat.”
Untuk saat ini, meski nyaris tak terasa, hari ini memang sedikit lebih singkat — sebuah pengingat bahwa Bumi terus bergerak dan berubah.



