Rabu, 13 Agustus, 2025

Profil Sudewo, Bupati Pati Yang Didesak Mundur Oleh Demonstran

TAJUKNASIONAL.COM – Nama H. Sudewo, tengah menjadi pusat perhatian publik setelah resmi dilantik sebagai Bupati Pati pada 20 Februari 2025.

Belum lama ini, DPRD Pati Sepakati Pembentukan Pansus Hak Angket Pemakzulan dirinya sebagai Bupati Pati, setelah para demonstran mendesaknya mundur akibat Kebijakan menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB-P2) hingga 250 persen.

Sosok putra daerah asli Pati ini menggantikan kursi yang sebelumnya diisi Haryanto selama dua periode (2012–2017 dan 2017–2022), lalu diteruskan oleh dua penjabat bupati dari kalangan ASN provinsi, Henggar Budi Anggoro dan Sujarwanto Dwiatmoko.

Lahir di Pati pada 11 Oktober 1968, Sudewo kini berusia 57 tahun. Latar belakang akademisnya kuat di bidang teknik sipil dan pembangunan.

Ia menempuh pendidikan dasar di SD Negeri 1 Slungkep, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 1 Kayen (lulus 1985) dan SMA Negeri 1 Pati (1985–1988).

Pendidikan tinggi ia jalani di Fakultas Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret, lulus tahun 1993, lalu meraih gelar magister Teknik Pembangunan dari Universitas Diponegoro pada 2001.

Karier profesional Sudewo dimulai di PT Jaya Konstruksi (1993–1994), kemudian bergabung di Departemen Pekerjaan Umum dengan penugasan di Bali, Jawa Timur, dan Karanganyar.

Ia menempati berbagai posisi mulai dari tenaga honorer proyek jalan-jembatan, CPNS, hingga PNS di Dinas PU. Setelah lebih dari satu dekade berkarier di birokrasi teknis, ia memilih jalur politik pada 2009.

Sudewo terpilih menjadi Anggota DPR RI periode 2009–2014 dari Dapil Jateng 7, kemudian kembali duduk di kursi parlemen periode 2019–2024 dari Dapil Jateng 3.

Baca juga: Ini Sosok Pengganti Bupati Pati Sudewo Jika Diberhentikan atau Mengundurkan Diri

Pada Pemilu 2024, ia kembali memenangkan kursi DPR RI, namun memilih maju di Pilkada Pati 2024 berpasangan dengan Risma Ardhi Chandra. Pasangan ini, dengan slogan “Wong Asli Pati Wae Go”, berhasil meraih 419.684 suara atau 53,53 persen, mengalahkan dua kandidat lain.

Sejak masa kuliah, Sudewo aktif di berbagai organisasi. Ia pernah menjabat Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil UNS (1991), Ketua Keluarga Besar Marhaenis (2000), Wakil Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (2001), hingga Ketua DPP Gerindra Bidang Pemberdayaan Organisasi (2019).

Ia juga tercatat pernah menjadi koordinator tim sukses di sejumlah pilkada dan pilgub.

Meski membawa citra pemimpin yang membumi dan mengedepankan pembangunan berkelanjutan, awal masa jabatan Sudewo tidak lepas dari polemik.

Kebijakan menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB-P2) hingga 250 persen memicu protes luas dari warga dan kelompok masyarakat sipil. Situasi memanas ketika video pernyataannya yang dianggap menantang massa untuk berdemo viral di media sosial, menuai kritik karena dinilai arogan.

Ketegangan bertambah setelah terjadi kericuhan antara Satpol PP dan warga saat penertiban posko donasi menjelang kirab Hari Jadi Pati. Menanggapi hal tersebut, Sudewo menggelar konferensi pers, meminta maaf secara terbuka, dan menegaskan tidak berniat menantang rakyat.

Ia berjanji akan membuka ruang dialog, menerima kritik, dan fokus membenahi kinerja pemerintahannya demi menjaga situasi Pati tetap aman dan kondusif.

Baca dan Ikuti Media Sosial Tajuk Nasional, KLIK DISINI

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini