Tajukpolitik – Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Wahyu Sanjaya, mengusulkan agar pembangunan gedung parlemen di Ibu Kota Negara (IKN) disaat terakhir saja.
Hal tersebut ia sampaikan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Kepala Otorita IKN di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/3).
Wahyu menyebut alangkah baiknya IKN dan pemerintah lebih memprioritaskan pembangunan kantor-kantor yang lain ketimbang gedung parlemen, seperti kantor presiden, kantor kementerian dan sarana-sarana pendukung lainnya.
“Karena itulah saya secara pribadi mengusulkan kalau bisa gedung DPR itu yang terakhir saja,” ujar Wahyu.
Wahyu pun melihat saat ini prioritas yang dibutuhkan oleh pemerintah untuk membangun IKN semakin masif dan semakin besar.
“Jadi, kita harus mengalah memberikan PR skala prioritas terlebih dahulu kepada pemerintah,” kata Wahyu.
“Jadi, mungkin setelah seluruhnya selesai barulah kita yang terakhir. Kalau perlu yang paling pojok dan paling kecil pun tidak masalah,” sambungnya.
Selain masalah pembangunan kantor, Wahyu juga mengingatkan agar setiap bangunan yang ada di IKN harus dijaga dan dipelihara dengan baik.
Sebab, berkaca dari hal yang sudah-sudah, banyak bangunan yang dibangun pemerintah tak terawat dan terbengkalai begitu saja, terutama bangunan yang dibangun untuk menyambut event tertentu, seperti Pekan Olahraga Nasional (PON).
“Hobi membangun tapi sering kali lupa memelihara. Jadi tolong dihitung baik-baik, karena banyak sekali bekas, bekas kegiatan PON itu yang tidak terpelihara. Tolong diperhatikan juga nanti biaya pemeliharaan seluruh fasilitas yang ada,” jelas Wahyu.
Wahyu juga meminta agar tata ruang di IKN tidak semrawut karena itu ia meminta agar alur transportasi dapat diatur lebih baik lagi.
“Jangan sampai nanti tata ruangnya jadi semrawut sehingga kita tidak bisa mengatur alur transportasi publik, sehingga terjadi lagi kemacetan,” pungkas Wahyu.
