Tajukpolitik – Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Mohamad Muraz, mempertanyakan maksud dari visi IKN atau Ibu Kota Dunia sebagai kota dunia untuk semua.
Hal tersebut ia sampaikan saat Rapat Kerja bersama Kepala Otorita IKN di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/3).
“Saya baru mendengar baru tahu gitu visi IKN sebagai kota dunia untuk semua. Nah, mungkin perlu ada penjelasan yang lebih kenapa jadi dipilih visi seperti ini. Karena kan bisa saja orang memaknai yang berbeda kalau hanya dikaitkan dengan kota berkelanjutan di dunia,” ujar Muraz.
“Saya kira itu sudah keharusan ya kenapa misalnya enggak kota dunia untuk kebanggaan Indonesia misalnya gitu ya. Mungkin itu perlu penjelasan,” tambah Muraz.
Muraz juga meminta informasi dari isu-isu yang sejak lama muncul kaitannya dengan IKN. Seperti isu di Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) ada anggaran Rp66 triliun yang dibutuhkan untuk bank IKN.
“Apakah sampai tahun 2045 tetap segitu?,” tanya Muraz.
“Misalnya kemudian kalau kita dengar sampai tahap kesatu ini semuanya hampir 100 persen APBN ya. Tahap berikutnya apa betul investasi dari pihak swasta itu akan benar-benar dapat direalisasikan? Apa yang menjadi daya tarik bagi investor untuk betul-betul bisa berinvestasi di IKN?,” jelas Muraz.
Lalu, lanjut Muraz, dari segi pertahanan dan keamanan (hankam), ia mempertanyakan soal potensi IKN terkena bencana.
“Kalau sekarang sudah ada penelitian enggak apakah memang betul bahwa dari segi hankam Jakarta ini jauh lebih baik dari IKN ya? Apakah betul begitu atau seperti apa?, termasuk konon bencana banjir. Sekarang musim hujan, banjir gak pak di IKN?, tutur Muraz
Yang terakhir, tambah Muraz, di paparan bapak tadi ada kalimat uji coba kelayakan untuk mobilitas udara mutakhir.
“Apakah ini ada kaitan dengan konsep kota 10 menit tadi ya? Mobilitas udara itu yang seperti apa? Apakah mobil terbang yang sudah banyak diramai-ramaikan sekarang. Apakah di IKN nanti yang digunakannya tu mobil terbang atau bagaimana?,” pungkas Muraz.