Tajukpolitik – Pengamat politik Pangi Syarwi menilai Presiden Jokowi tidak konsisten antara perkataan dan perbuatan. Ia menyebut hal tersebut menanggapi pengakuan Jokowi yang akan cawe-cawe atau terlibat langsung dalam urusan Pilpres 2024 mendatang.
“Di hadapan publik Jokowi pernah menyatakan tidak cawe-cawe soal capres, tapi faktanya beliaulah presiden yang paling sering endorse calon presiden (capres) sepanjang sejarah kita punya presiden,” ujar Pangi, Selasa (30/5).
Oleh karena itu, Pangi meragukan pernyataan Jokowi yang berupaya mewujudkan Pemilu 2024 yang demokratis, jujur, dan adil. Ia khawatir pemilu akan berjalan dengan tidak baik-baik saja di lapangan karena secara gamblang presiden mendukung sosok tertentu. Sebab, Jokowi tidak konsisten.
Direktur Eksekutif Voxpol ini menegaskan bahwa capres dan cawapres ke depan adalah kewenangan penuh rakyat. Presiden selanjutnya juga berhak menentukan apakah akan melanjutkan tongkat estafet kepimpinan era Jokowi atau tidak.
“Kelanjutan atau perubahan kan intersubjektif maknanya. Baik bagi presiden sekarang belum tentu baik bagi presiden selanjutnya,” ungkap Pangi.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memastikan dirinya akan cawe-cawe atau terlibat langsung dalam Pemilu 2024. Hal itu disampaikan saat bertemu sejumlah pemimpin media massa di Istana Negara, Jakarta Pusat.
“Ada lebih dari tujuh kali Pak Presiden mengatakan cawe-cawe. Karena untuk kepentingan negara,” ujar Wakil Pemimpin Redaksi Kompas TV Yogi Nurgaha usai pertemuan.
Yogi menjelaskan alasan Jokowi ingin terlibat langsung dalam pesta demokrasi, yakni untuk memastikan keberlangsungan pembangunan higga 2045.
Pemimpin Redaksi (Pemred) TV One Karni Ilyas menyebutkan Jokowi merasa tidak bersalah dengan cawe-cawe Pemilu 2024. Sebab, Kepala Negara menilai tidak ada aturan yang dilanggar.
“Tidak melanggar undang-undang dia bilang,” tegas Karni.
Tidak berselang lama, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden Bey Triadi Machmudin mencoba untuk mengklarifikasi pernyataan Jokowi. Bey menyebut Presiden Jokowi hanya ingin memastikan pesta demokrasi itu dapat berlangsung secara demokratis, jujur dan adil.