Senin, 10 Maret, 2025

Perkuat Koalisi Perubahan, Pengamat Nilai JK Masih Berharap Golkar Mendukung Anies

Tajukpolitik – Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menilai jika Wapres ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), masih berharap Partai Golkar mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (Bacapres).

Hal tersebut ia sampaikan menanggapi pernyataan JK jika elektabilitas Anies yang rendah belum tentu membuat Anies kalah dalam Pilpres 2024. Pasalnya, JK mengatakan berkaca dari Pilpres Amerika Serikat jika Donald Trump juga dalam survei memiliki elektabilitas yang rendah.

“Tapi ya apa yang disampaikan Pak JK ya itu menjadi sebuah pikiran dia ya untuk memperkuat barisan Koalisi Anies Baswedan, seandainya Golkar bisa masuk ke sana,” ungkap Ujang, Selasa (1/8).

Kendati demikian, Partai Golkar dinilai sulit merapat ke poros Anies. Konstruksi politik yang terbangun tidak menyiratkan partai politik (parpol) berlogo pohon beringin itu akan ke KPP.

“Dari konstruksi politik yang ada, saya melihatnya Golkar berat mendukung masuk Koalisi perubahan untuk mendukung Anies,” kata Ujang.

Terlebih, ketika Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto telah diperiksa oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait kasus korupsi pemberian fasilitas ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan produk turunan tahun 2021. Pemeriksaan itu akan mengindikasikan Airlangga diduga terkait dengan kasus itu.

Menurut Ujang, usai pemeriksaan itu justru makin memperlihatkan Golkar merapat ke poros pendukung Ganjar Pranowo dan ingin berkoalisi dengan PDIP. Sementara, bila Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk mengganti Airlangga terjadi, arah dukungan Golkar diyakini ke Prabowo Subianto.

“Sejatinya Golkar arah dukungan untuk Ganjar Pranowo karena persoalan sandera politik terkait dengan persoalan kasus Airlangga di Kejaksaan itu dan tadi seandainya skema Munaslub ada, yang terjadi misalnya ke Prabowo,” ujar Ujang.

Sebelumnya, JK merespons soal rendahnya elektabilitas Anies pada sejumlah hasil jajak pendapat. JK menyinggung kemenangan Presiden ke-45 Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2016.

“Trump juga rendah sekali elektabilitasnya menurut para peneliti,” kata JK di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 31 Juli 2023.

JK mengatakan kalkulasi elektabilitas kerap terjadi jelang pemilihan umum. Namun, ada tren yang tidak terlalu berpengaruh karena hanya ditentukan berdasarkan jumlah responden yang terbatas.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini