Tajukpolitik – Sehari seteleh dilantik, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional RI (ATR/ BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), langsung tancap gas melakukan perjalanan dinas ke Sulawesi Utara (Sulut).
Perjalanan dinas itu dilakukan setelah Ketua Umum Partai Demokrat ini mendapat undangan dari Presiden Jokowi untuk meresmikan Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulut.
“Blusukan. Saya tadi bersama pak Wamen (Raja Juli Antoni) intinya adalah saya datang ke Sulut ini juga menjadi perjalanan dinas pertama saya sebagai Menteri ATR/BPN,” ujar AHY di Kantor Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Kamis (22/2).
AHY juga menyimpan sejumlah harapan dalam kunjungan kerjanya tersebut. Sebab, dirinya bersama tim akan langsung melihat struktur kantor perwakilan kementerian secara langsung di daerah, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
AHYÂ telah menyiapkan jadwal untuk mengunjungi sejumlah kantor pertanahan di wilayah Sulawesi Utara, sembari menanyakan soal pemilikan sertifikat tanah kepada warga setempat.
“Kalau bisa nanti mengunjungi salah satu kantor yang melayani urusan pertanahan bagi masyarakat di sana. Tapi kalau memungkinkan waktu juga saya sampaikan ada enggak sertifikat yang segera kita serahkan ke masyarakat di sana,” kata AHY.
Menurut AHY, tugasnya sebagai Menteri ATR/BPNÂ memang mengharuskan untuk melakukan blusukan langsung ke lapangan. AHY menilai, itu jadi cara paling efektif untuk mengetahui kondisi terkini yang terjadi di lapangan.
“Karena memang habitat kami bekerja di lapangan, untuk menyapa langsung masyarakat. Saya rasa itu yang paling efektif, mendengarkan langsung harapan dan aspirasi masyarakat. Itu bisa bukan hanya menggerakan kita, tapi mempercepat untuk kita bantu,” jelas AHY.
Sebelumnya diberitakan, AHY menggelar rapat pimpinan perdananya sebagai Menteri ATR/BPN di Kantor Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Kamis (22/2).
Tak bisa lama, AHY kemudian pamit undur dari rapim karena harus langsung bertolak ke Sulut untuk mendampingi Presiden Jokowi dalam peresmian Bendungan Lolak.
Saat ditanya terkait target 100 hari pertama sebagai Menteri ATR/BPN, AHY belum bisa banyak buka suara lantaran program itu masih digodok bersama jajaran Kementerian ATR/BPN.