“Gelombang kerugian pendanaan saat ini mengacaukan banyak aspek penanganan HIV di tingkat komunitas. Banyak organisasi masyarakat terpaksa menghentikan layanan mereka,” tulis laporan tersebut.
Kekhawatiran juga meningkat bahwa negara donor lain akan mengikuti langkah AS.
Ketegangan geopolitik, konflik bersenjata, serta dampak perubahan iklim disebut semakin mengancam stabilitas bantuan multilateral.
Situasi makin kritis setelah Presiden AS Donald Trump memerintahkan penghentian seluruh bantuan asing pada Januari lalu.
Dana senilai US$ 4 miliar yang sebelumnya dijanjikan untuk program HIV global tahun 2025 mendadak dibekukan, bahkan disusul dengan penutupan lembaga bantuan AS.
Jika pendanaan ini tak segera dipulihkan, dunia berisiko menghadapi kemunduran besar dalam perang melawan HIV/AIDS.