Tajukpolitik – Pengamat Poltiik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, menduga dukungan politisi PDIP Budiman Sudjatmiko kepada Prabowo Subianto tidak datang begitu saja.
Founder lembaga Kedai KOPI ini menduga kuat ada dorongan khusus dari Presiden Jokowi untuk aktivis 98 tersebut.
Hal tersebut diungkapkan oleh Hensat panggilan akrab Hendri Satrio, Minggu (20/8). Hensat menilai bahwa Budiman saat ini memang sedang dekat dengan Presiden Jokowi.
“Sehingga mungkin itu sudah jadi arahan Pak Jokowi untuk tunduk ke Pak Prabowo,” jelas Hensat.
Namun demikian, pendiri lembaga survei KedaiKOPI itu yakin tidak akan ada perpecahan di internal PDIP usai Budiman Sudjatmiko mendeklarasikan relawan untuk pemenangan Prabowo.
Ini lantaran pengaruh Budiman di banteng moncong putih yang terbilang masih minim.
“Namanya kan tidak ada lagi di DPP dan sebagai caleg,” pungkas Hensat.
Untuk diketahui, Budiman dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto resmi mendeklarasikan relawan Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu). Keduanya menandatangani pembentukan relawan dan saling memakaikan jaket di Marina Convention, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (18/8)
Budiman mengaku siap menerima sanksi dari partainya seusai mendukung Prabowo dalam Pilpres 2024.
“Ya tunggu aja jangan berandai-andai. Ini kan situasi dinamis, kalau ada risiko ya tentu saja saya nggak akan lari dari tanggung jawab,” jelas Budiman di sela-sela acara deklarasi relawan Prabu.
Budiman menyebut deklarasi tersebut merupakan atas nama pribadi dan tidak ada kaitannya dengan kepartaian. Dia menegaskan bahwa deklarasi tersebut berarti bahwa dia mendukung Prabowo Subianto. Dia mengaku memiliki alasan lebih memilih Prabowo dibanding Ganjar Pranowo, yang diusung partainya.
“Saya dukung Pak Prabowo ya,” kata aktivis 98 yang sempat diculik pada masa orde baru tersebut.