Sejumlah akses strategis kini kembali berfungsi, termasuk jalur Banda Aceh–Meureudu, Lhokseumawe–Langsa, dan Kuala Simpang–Perbatasan Sumatera Utara.
Meski demikian, beberapa ruas jalan masih terputus dan ditargetkan dapat pulih secara bertahap hingga pertengahan Desember 2025.
Untuk mempercepat konektivitas, Kementerian PU memasang jembatan bailey di Teupin Mane, Alue Kulus, Enang-enang, Weihni Rongka, dan Timang Gajah.
Sebagian material telah tiba di lokasi pemasangan, sementara sisanya masih dalam proses mobilisasi.
Tak hanya sektor transportasi, kerusakan juga terjadi pada infrastruktur air minum dan permukiman.
Sebanyak 20 sistem penyediaan air minum (SPAM) di 10 kabupaten/kota terdampak, termasuk satu instalasi pengolahan air di Kota Langsa.
Fasilitas sanitasi masyarakat seperti Sanimas, TPS3R, dan PISEW juga mengalami kerusakan.
Untuk mendukung percepatan pemulihan, Kementerian PU mengirim alat berat dan logistik darurat berupa 41 ekskavator, 25 dump truck, tenda, perlengkapan sanitasi, dan bantuan dasar untuk warga terdampak.
Baca juga: Kementerian PU Gelar Rakorbangwil 2025, Siapkan Peta Jalan Infrastruktur 2027
Dody memastikan pemulihan dilakukan hingga layanan publik kembali normal. Kementerian PU juga akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan BNPB untuk memastikan Aceh pulih sepenuhnya dan lebih tangguh menghadapi bencana mendatang.



