Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur sumber daya manusia merupakan fondasi utama untuk mendorong kemajuan di berbagai sektor, termasuk pendidikan tinggi.
“Indonesia terbuka untuk investasi. Namun kami juga tegas bahwa investasi harus selaras dengan prioritas nasional, komitmen iklim, dan pembangunan yang berpusat pada manusia,” ujar Menko AHY.
Ia juga menekankan pentingnya ICI sebagai forum yang dapat memperkuat dialog lintas sektor guna mempercepat pembangunan infrastruktur secara holistik, termasuk di sektor pendidikan.
“International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 dengan satu pesan yang sangat sederhana: sustainable infrastructure for the future — infrastruktur berkelanjutan untuk masa depan. Ini tentang inovasi dan kolaborasi,” pungkas Menko AHY.
Konferensi ICI 2025 dihadiri oleh jajaran Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih, Duta Besar negara-negara sahabat, anggota DPR/MPR dan DPD RI, para Gubernur dan Wakil Gubernur, Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Bupati dan Wakil Bupati, serta delegasi, para pemimpin dunia usaha, dan mitra pembangunan dari lintas negara.
Konferensi infrastruktur pertama berskala internasional di Indonesia ini dihadiri 7.000 peserta lebih dari 33 negara partisipan, termasuk Indonesia, Amerika Serikat, Australia, Belanda, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Norwegia, Uni Emirat Arab, Tiongkok, Uni Eropa, Spanyol, Vietnam, Iran, Singapura, Turki, Hungaria, Myanmar, Denmark, Prancis, Inggris, Rusia, Jerman, Uruguay, Finlandia, Swiss, dan Azerbaijan.
ICI 2025 akan menjadi panggung penting bagi kolaborasi internasional, dengan kehadiran berbagai investor dan lembaga pembiayaan terkemuka, seperti Macquarie (Australia), GIC (Singapura), World Bank, International Finance Corporation (IFC), Asian Development Bank (ADB), dan The Asia Group.