Jumat, 27 Desember, 2024

Oknum Pegawai KAI Diduga Teroris, DPR Kritik Program Deradikalisasi BUMN

Tajukpolitik – Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PPP, Achmad Baidowi, menegaskan program deradikalisasi di lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak berjalan maksimal.

Awiek sapaan akrab Achmad Baidowi, menyarankan agar BUMN segera melakukan upaya preventif dan pembinaan agar karyawannya tak terlibat dalam kegiatan radikal.

“Kalau tidak mau dikatakan gagal (program deradikalisasi), atas dasar hal ini harus menjadi perhatian bagi Kementerian BUMN untuk melakukan langkah preventif dan pembinaan terhadap jajaran pegawai BUMN agar tidak terpapar radikalisme yang mengarah pada tindakan terorisme,” katanya dalam rilis tertulis, Selasa, (15/8).

Pernyataan Awiek ini berkaitan dengan penangkapan seorang pegawai BUMN yaitu pegawai PT Kereta Api Indonesia (KAI)  berinisial DE dalam kasus dugaan terorisme di Bekasi pada Senin, (14/8).

Awiek menyebut dalam kasus terorisme itu membuka kesadaran kita semua bahwa aksi terorisme yang mengancam keutuhan NKRI masih ada. Ia menyayangkan paparan terorisme ini justru terjadi di instansi pemerintahan.

“Yang seharusnya menjadi terdepan dalam membantu memerangi terorisme,” ujar Awiek.

Sehingga Awiek menyimpulkan temuan Densus ini menjadi konfirmasi bahwa banyak pegawai di lingkungan BUMN terpapar radikalisme yang patut diduga sebagai cikal-bakal terorisme.

Awiek juga menyinggung Menteri BUMN Erick Thohir untuk lebih concern mengatasi permasalahan ini. Ia menyebut jangan sampai ada legitimasi bahwa BUMN merupakan sarang benih terorisme.

“Menteri BUMN Erick Tohir sebaiknya harus lebih serius memperhatikan masalah ini jangan sampai lingkungan BUMN dicap menjadi salah satu sarang tumbuhnya benih-benih terorisme. Jangan sampai ikut terlena dengan hiruk-pikuk politik menjelang 2024,” tutur Awiek.

DE diketahui merupakan pegawai PT KAI. Ia ditangkap karena diduga melakukan kegiatan terorisme dengan menyebarkan propaganda lewat media sosial. Dalam keterangannya pada wartawan hari ini, Juru bicara Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror Mabes Polri Komisaris Besar Arwin Siregar mengatakan, DE punya rencana untuk melakukan serangan ke Mako Brimob.

Untuk itu, DE sebelumnya telah melakukan berbagai latihan untuk melancarkan aksi terornya itu. Adapun mengenai jumlah senjata yang disita, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan ada 16 pucuk senjata api yang disita.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini