Tajukpolitik – Partai Nasdem menegaskan setia dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Ini untuk membantah kemungkinan Nasdem bergabung dengan Koalisi Besar.
Hal tersebut dikatakan oleh Ketua DPP Partai Nasdem, Fauzi Amro, kepada wartawan, Kamis (13/4).
Fauzi pun mengatakan kemungkinan kecil bergabung dengan koalisi besar. Namun, ia mengumpamakan seluruh wacana yang berkaitan dengan Pemilu 2024, seperti orang yang sedang menjalin kisah cinta, yakni memiliki alur.
“Nah kalau sekarang ini kan semuanya masih wacana, orang masih PDKT (pendekatan), pacaran, baik partai maupun capres cawapres. Undangan juga belum disebar, pengantennya juga belum tau, tanggal pelaksanaan juga belum tau. Belum nikah, jadi bersabar aja,” jelasnya.
Meski demikian, Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) menjunjung tinggi kesetiaan diantara ketiganya. Hingga kini Nasdem selalu menganggap bahwa ketiga partai yang tergabung dalam KPP ini solid, karena mereka selalu kompak menekankan bahwa kepentingan internal diatas segalanya.
“Ya kalau lihat kondisi kayak gini, ya agak beratlah masuk ke koalisi besar. Karena pasca 2024, target Ketum kan maksimal dukung Pak Jokowi sampai 2024, setelahnya kita udah ada Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP),” ungkap Fauzi.
Kemudian ia menambahkan saat ini Nasdem bersama dengan PKS dan Demokrat telah berkomitmen untuk tetap bersama di Koalisi Perubahan.
“Pertama sudah kesepakatan, ada MoU bahwa tidak ada dusta dari ketiga partai (NasDem, PKS, Demokrat) ini. Tidak boleh ada yang mundur, tidak boleh ada yang kecewa dan tidak boleh ada yang berkhianat. Nah itulah fakta integritas sudah di tanda tangani oleh Anies dan Ketua Umum masing-masing,” tegasnya.
Fauzi juga mengakui bahwa semua komunikasi politik yang terbangun adalah hal yang wajar. Namun, Nasdem masih berkomitmen untuk terus mendukung Jokowi hingga 2024. KPP pun selalu optimis dengan segala kemungkinan yang akan terjadi didepan.
“Ya enggak lah, kita kan namanya demokrasi ya. Yang namanya demokrasi kan sah-sah saja. Kita sepakat seperti pesan Ketum, kita dukung Pak Jokowi sampai 2024 baik lahir maupun batin. Persoalan nanti koalisi pasca 2024, ya kita tidak tahu. Kan orang bukan lihat partainya, orang lihat figure-nya. Percuma kalau banyak partai tapi kalah, sedikit partai bisa menang. Seperti Anies sudah membuktikan di DKI sudah menjadi winner padahal di dukung oleh sedikit partai, yang Insya Allah akan jadi winner di Presiden nanti,” jelas Fauzi.
Untuk diketahui,wacana pembentukan koalisi besar makin santer terdengar beberapa minggu belakangan ini. Partai-partai seperti Gerindra, PKB, hingga Perindo mulai melakukan pertemuan yang diduga membahas kemungkinan membentuk koalisi besar untuk Pemilu 2024.