Proses evakuasi masih terus dilakukan.
Petugas Damkar Surabaya mengerahkan Unit Heavy Duty Rescue (HDR) lengkap dengan peralatan modern, termasuk kamera khusus untuk mendeteksi korban di bawah reruntuhan.
“Peralatan HDR sangat lengkap dan bisa digunakan dalam berbagai situasi darurat, termasuk bencana seperti ini,” jelas Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Surabaya, Laksita Rini Sevriani.
Selain itu, Polda Jatim juga menurunkan tim untuk membantu evakuasi korban luka dan yang masih terjebak di bawah bangunan.
Posko ante mortem pun didirikan guna mengumpulkan data korban serta memudahkan identifikasi.
Sementara itu, keluarga santri terus berdatangan ke lokasi untuk mencari informasi terkait keberadaan anak mereka.
Suasana haru masih menyelimuti area pondok pesantren.
Hingga kini, penyebab ambruknya bangunan masih dalam penyelidikan.
Baca juga: Demokrat Kabupaten Cirebon Bantu Membangun Rumah Ambruk Warga
Yang jelas, tragedi ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban dan seluruh warga pondok pesantren.



