Model ini masih melalui tahap evaluasi di platform LMArena sebelum diluncurkan secara publik.
Microsoft menyebut, perilisan MAI-1 akan dilakukan beberapa pekan mendatang setelah melalui penyempurnaan berdasarkan masukan pengguna.
Pengguna yang ingin mencoba lebih awal dapat mengajukan akses dini.
Microsoft berkomitmen mempelajari pengalaman serta tanggapan pengguna untuk meningkatkan performa model tersebut.
Sejauh ini, chatbot Copilot andalan Microsoft mengandalkan Prometheus, sebuah sistem pencarian dan penalaran yang menggabungkan kemampuan Model Bahasa Besar (LLM).
Chatbot ini juga terintegrasi dengan GPT-4 dan GPT-5 dari OpenAI, berkat kemitraan jangka panjang kedua perusahaan.
Baca juga: Microsoft Resmikan Indonesia Central, Tonggak Transformasi Digital Nasional Dimulai
Dengan hadirnya MAI-Voice-1 dan MAI-1, Microsoft memperlihatkan ambisinya untuk tidak hanya bergantung pada teknologi mitra, tetapi juga menghadirkan inovasi asli yang bisa memperkuat posisinya di ranah kecerdasan buatan global.