Dari catatan itu, para ahli memperkirakan gempa besar di Sesar Lembang berulang dalam siklus 170–670 tahun.
“Jika merujuk siklus, gempa besar berikutnya secara teoritis bisa terjadi paling lambat tahun 2170. Artinya, waktunya relatif dekat,” tambah Mudrik.
Dampak pergerakan sesar ini juga terlihat di beberapa lokasi. Gunung Batu di Lembang misalnya, pernah terangkat hingga 40 sentimeter akibat aktivitas gempa.
Selain itu, gempa-gempa kecil yang terjadi di Kabupaten Bandung diduga terkait dengan pelepasan energi di sepanjang patahan ini.
Meski begitu, para ahli menegaskan tidak ada teknologi yang mampu memprediksi waktu pasti terjadinya gempa.
Baca juga: Waspada Gempa Susulan: Guncangan Guncang Selatan Jawa, Ini Penjelasan BMKG
Karena itu, langkah mitigasi seperti edukasi masyarakat, penguatan infrastruktur, dan tata ruang wilayah dinilai sangat penting untuk mengurangi risiko bencana.