Tak hanya kelompok kriminal, tren lebih mengkhawatirkan kini mulai muncul.
Kaspersky menemukan indikasi aktor negara memanfaatkan LLM untuk kampanye siber.
OpenAI sendiri mengungkap telah menggagalkan lebih dari 20 operasi terselubung yang mencoba menyalahgunakan perangkat AI miliknya untuk membuat persona palsu, merespons target secara real-time, dan menghasilkan konten multibahasa yang sulit terdeteksi sistem keamanan tradisional.
Lozhkin menegaskan, AI tidak memiliki kemampuan membedakan benar dan salah, melainkan hanya mengikuti perintah.
Baca juga:Â Buntut Server PDN Diretas, BSSN Sebut Data Warga Tak Aman
Karena itu, ia mengingatkan organisasi dan individu di Asia Pasifik untuk memperkuat keamanan siber, berinvestasi pada sistem deteksi ancaman berbasis AI, serta memahami potensi penyalahgunaan teknologi ini.