TAJUKNASIONAL.COM – Banh mi, salah satu kuliner khas Vietnam yang kini populer di berbagai negara, ternyata memiliki sejarah panjang yang erat kaitannya dengan kolonialisme Perancis.
Mengutip laman Vietnam.Travel, banh mi berawal dari baguette, roti khas Perancis yang diperkenalkan ke Vietnam pada masa kolonial sekitar tahun 1860-an.
Saat itu, baguette dianggap sebagai makanan mewah karena bahan bakunya, gandum, tidak bisa tumbuh di iklim tropis Vietnam dan harus diimpor dengan harga mahal.
Namun, situasi berubah ketika Perang Dunia I pecah. Banyak warga Perancis kembali ke tanah air untuk ikut berperang, membuat harga makanan ala Perancis di Vietnam menurun.
Kondisi ini membuka kesempatan bagi masyarakat lokal untuk mencoba baguette.
Seiring waktu, orang Vietnam berinovasi dengan membuat versi baguette sendiri menggunakan tepung beras dan bahan lokal.
Hasilnya adalah roti dengan tekstur lebih renyah di luar namun lembut di dalam, ciri khas banh mi yang kita kenal saat ini.
Pemilik Bach Coffee, Febri, menjelaskan bahwa isian banh mi khas Vietnam didominasi oleh sayuran segar.
“Dia pakai baguette, di dalamnya ada isian berupa daging sapi atau ayam, daun ketumbar, acar, dan sayuran,” ujarnya saat ditemui di gerainya di Kuningan City, Jakarta, Jumat (19/8/2022).
Selain itu, banh mi di Vietnam kerap disajikan dengan tambahan hati angsa yang diolah menjadi pasta.
Namun, di Bach Coffee, Febri memilih untuk menghadirkan variasi isian yang lebih sederhana, seperti daging sapi, ayam, dan ikan.
Kini, banh mi bukan hanya sekadar warisan kuliner kolonial, tetapi juga telah menjadi simbol kreativitas masyarakat Vietnam dalam memadukan cita rasa lokal dengan pengaruh budaya asing.
Baca dan Ikuti Media Sosial Tajuk Nasional, KLIK DISINI