“Dunia telah menunggu terlalu lama, menyaksikan kematian tragis akibat kelaparan buatan manusia. Gizi buruk yang parah membuat penyakit ringan seperti diare bisa berakibat fatal, khususnya bagi anak-anak,” ujarnya melalui laman resmi WHO.
Hampir dua tahun konflik berkepanjangan, pengungsian massal, dan pembatasan ketat terhadap akses bantuan menjadi faktor utama yang mendorong masyarakat Gaza ke titik kritis.
Kesempatan mendapatkan makanan sangat terbatas. Banyak orang dewasa rela menahan lapar agar anak-anak mereka tetap bisa makan.
IPC memproyeksikan pada akhir September 2025, lebih dari 640 ribu warga Gaza akan menghadapi kerawanan pangan tingkat Bencana (Fase 5).
Sementara itu, sekitar 1,14 juta orang diperkirakan masuk kategori Darurat (Fase 4), dan 396 ribu lainnya berada dalam kondisi Krisis (Fase 3).
Kondisi ini menegaskan bahwa tanpa intervensi segera, jumlah korban meninggal akibat kelaparan dipastikan terus meningkat.