Selasa, 31 Desember, 2024

Langgar UU, SBY Ingatkan Jokowi Tak Gunakan Fasilitas Negara untuk Endorse Capres

Tajukpolitik – Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY ingatkan Jokowi tak gunakan fasilitas negara untuk melakukan endorsement atau mendukung calon presiden (Capres) tertentu pada Pilpres 2024 mendatang.

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini tak mempersoalkan pilihan politik Presiden Jokowi perihal dukungannya terhadap capres tertentu. Namun, SBY ingatkan  Jokowi tak menggunakan fasilitas negara demi alat politik semata.

SBY menyampaikan hal tersebut dalam buku terbaru yang berjudul ‘The President Can Do No Wrong – Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe Presiden Jokowi’.

“Jika untuk menyukseskan ‘jago’ yang didukungnya Presiden Jokowi melakukan kerja politik, menurut pendapat saya itu juga tidak keliru. Tentu dengan catatan beliau tidak menggunakan sumber daya negara untuk menyukseskan kandidat yang dijagokannya itu,” tulis SBY.

SBY menilai penggunaan fasilitas dan keuangan negara dalam pertarungan politik tak dapat dibenarkan lantaran bertentangan dengan etika politik dan aturan hukum.

“Jika kemudian perangkat negara, termasuk fasilitas dan uang negara digunakan untuk itu, di samping tidak etis juga melanggar undang-undang,” tegas SBY.

“Sebagai contoh jika lembaga intelijen (BIN), Polri, TNI, Penegak Hukum, BUMN dan perangkat negara yang lain itu digunakan, jelas merupakan pelanggaran undang-undang yang serius karena bakal membuat Pilpres mendatang tidak lagi jujur dan adil,” tambah SBY.

Selain itu, SBY menyinggung etika politik keluarga Jokowi pada pemilihan walikota Solo dan walikota Medan yang masing-masing ialah putra dan menantu Jokowi.

Ia lantas menyerahkan persoalan etis itu pada penilaian masing-masing pihak. Namun, ia menekankan jika keluarga Jokowi juga memiliki hak yang sama untuk maju dalam kontestasi politik.

Begitu pula dengan Capres dan Cawapres yang akan bertarung pada Pilpres 2024 mendatang. Menurutnya, semua orang memiliki kesempatan sama. Sehingga, kata dia, pencalonan seseorang tak boleh jegal terlebih oleh campur tangan kekuasaan.

“Siapapun yang ingin menjadi capres atau cawapres dalam Pilpres 2024 tidak boleh dihalang-halangi, apalagi jika dilakukan dengan penyalahgunaan kekuasaan,” jelas SBY.

Jokowi sebelumnya diduga aktif meng-endorse sejumlah nama untuk maju di Pilpres 2024 seperti Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini