Selain itu, Marwan menyoroti perlunya peningkatan investasi yang melambat dari 6,99 persen menjadi 5,04 persen.
Ia mendorong pemerintah mengarahkan investasi ke sektor bernilai tambah tinggi, seperti baterai kendaraan listrik, agro-processing, pertanian modern, teknologi digital, dan energi baru terbarukan.
Kebijakan insentif bagi investor yang menyerap tenaga kerja lokal minimal 40 persen diharapkan menciptakan efek ganda terhadap pertumbuhan dan pemerataan kesejahteraan.
Marwan juga mengingatkan percepatan realisasi proyek infrastruktur, terutama di sektor transportasi logistik, energi bersih, dan konektivitas antarwilayah, serta dorongan bagi pemerintah daerah menggunakan dana transfer pusat berbasis kinerja.
Baca juga: Laba PTPP Merosot 98 Persen, Demokrat: Perlu Evaluasi dan Strategi Bisnis Baru!
“Kolaborasi kebijakan fiskal, moneter, dan sektor riil, termasuk penurunan suku bunga BI menjadi 4,75 persen, harus memastikan pertumbuhan inklusif dan berkeadilan. Rakyat harus merasakan peningkatan kesejahteraan, lapangan kerja layak, dan harga stabil,” pungkas Marwan.



