Ia menekankan bahwa dari enam peserta di putaran keempat, hanya Indonesia yang berada di luar kawasan konflik, yakni di Asia Tenggara.
Lima negara lain—Qatar, Arab Saudi, Irak, Oman, dan Uni Emirat Arab—berlokasi di Timur Tengah, yang saat ini menjadi pusat ketegangan geopolitik.
“Ini kesempatan langka bagi Indonesia. Demi keamanan dan kelancaran turnamen, PSSI harus bersikap tegas. Keselamatan pemain dan kelangsungan kompetisi harus jadi prioritas,” tambahnya.
Adapun pengundian grup putaran keempat dijadwalkan berlangsung pada 17 Juli 2025.
Timnas Indonesia sendiri menempati pot ketiga bersama Oman. Akmal berharap, FIFA dan AFC dapat mempertimbangkan opsi pemindahan venue demi masa depan sepak bola Asia.