Penyediaan air baku juga menjadi prioritas dengan target kapasitas mencapai 500 liter per detik.
Langkah tersebut mempertegas posisi sektor SDA sebagai elemen penting dalam pembangunan inklusif dan berkelanjutan, yang dilaksanakan melalui sinergi lintas program.
Hingga 2026, terdapat 15 bendungan yang masih dalam tahap konstruksi.
Kementerian PUPR juga memperkuat kegiatan operasi dan pemeliharaan (O&P) infrastruktur SDA untuk memastikan seluruh aset tetap berfungsi optimal sepanjang usia operasionalnya.
Pengawasan berbasis kinerja diterapkan guna meningkatkan efektivitas pelaksanaan program di lapangan.
Sebagai bentuk kesiapsiagaan, kegiatan tanggap darurat bencana dan penanganan banjir tetap menjadi prioritas, dengan pendekatan adaptif sesuai kondisi wilayah.
Baca juga: Pasca Erupsi, Kementerian PU Tingkatkan Kesiapsiagaan Infrastruktur di Kawasan Semeru
Pemerintah menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur SDA tahun 2026 tidak hanya fokus pada konstruksi fisik, tetapi juga pada keberlanjutan layanan air yang adil, aman, dan berkelanjutan bagi seluruh rakyat.



