Tajukpolitik – Ketua Himpunan Masyarakat Nusantara (Hasrat), Sugiyanto, mengatakan kemampuan calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan, dalam menyampaikan retorika tidak lagi efektif mempengaruhi pilihan dan opini masyarakat dalam pencoblosan di Pilpres 2024 pada Rabu, 14 Februari lalu.
Buktinya, kata Sugiyanto, perolehan suara Anies yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar tertinggal jauh dari pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Publik mungkin hanya menganggap retorika Anies selama ini sebagai omong kosong atau “omon-omon” setelah istilah tersebut muncul dari jawaban Prabowo Subianto. Sementara sebagian besar masyarakat menganggap Prabowo berbicara dengan kejujuran yang berasal dari hatinya yang tulus,” ujar Sugiyanto, dalam keterangannya, Minggu (18/2).
Untuk diketahui, hasil Real Count Pilpres 2024 hingga pukul 12.00 WIB, Minggu (18/2), Prabowo-Gibran masih mengumpulkan suara terbanyak. Rinciannya, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 21.013.738 (24,48, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka: 49.747.461 (57,95%), dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md: 15.084.928 (17,57%).
“Meskipun Prabowo sering diserang oleh Anies terkait persoalan etik dan lainnya, namun faktanya Prabowo masih tertinggi suaranya,” tegas Sugiyanto.
Sugiyanto juga menyoroti sikap Anies yang belum juga memberikan ucapan selamat kepada Prabowo. Padahal banyak pemimpin negara di dunia telah mengucapkan selamat kepada Prabowo atas kemenangannya di Pilpres 2024.
“Ucapan selamat kepada Prabowo dari beberapa pemimpin dunia dapat menjadi pedoman dalam menentukan sikap politik Anies,” jelas Sugiyanto.
Untuk diketahui, kemampuan retorika Anies memang mendapat pujian dari banyak pihak. Karena dengan kemampuan retorika juga lah Anies berupaya untuk meraih simpati rakyat.
Hanya saja, kalau berkaca dari hasil sementara Pilpres 2024, ternyata masyarakat tidak tertarik dengan kemampuan Anies tersebut.
Sebenarnya, wajar saja jika Anies memiliki kelebihan di kemampuan tersebut, pasalnya sebelum terjun ke dunia politik, Anies terlebih dahulu menjadi dosen dan akademisi di berbagai kampus.