Sabtu, 19 April, 2025

Jawab Tantangan Adu Data Djarot PDIP, Hendri Teja: Jokowi Bisa Ngebangun Berkat Warisan APBN Gede dari Pak SBY

TajukPolitik – Sekretaris Bakomstra DPP Partai Demokrat, Hendri Teja menjawab tantangan Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat yang siap  beradu data dalam merespons pidato Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Hendri Teja meminta Djarot buka data bahwa era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) APBN naik 340 persen sedangkan era Jokowi hanya 63 persen.

“Pak Djarot mesti buka dta APBN deh: 2004: Rp 427 T, 2014: Rp 1876 T, Naik era SBY 340%. 2023: Rp 3.061 T Naik era Jokowi 63%,” tulisnya dalam akuntwitter pribadinya yang dikutip tajuknasional.com, Kamis (16/3).

“Jokowi bisa ngbangun brkat warisan APBN gede dri Pak SBY. Bisa bikin apa Jokowi klau ditinggalin APBN Rp 427 T? Paling gendutin utang?” tukas Hendri Teja.

Sebelumnya Djarot Saiful Hidayat mengatakan bahwa PDI-P siap beradu data dalam merespons pidato AHY yang mengkritik pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Djarot lantas meminta Demokrat membandingkan sejumlah proyek mangkrak dan utang pada era pemerintahan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“Iya adu data saja berapa utangnya pada Pak SBY, terus hasilnya apa? Hasilnya apa yang dibangun, proyek mangkraknya berapa? Kan begitu kan,” kata Djarot, Rabu (15/3).

Djarot menilai, proyek mangkrak di zaman pemerintahan SBY justru diselesaikan oleh Jokowi.

Diberitakan sebelumnya, AHY menyinggung utang pemerintah yang selama delapan tahun terakhir atau era pemerintahan Presiden Jokowi naik tiga kali lipat. Dia menyebut utang itu digunakan untuk defisit anggaran yang tidak dikelola dengan baik.

“Defisit anggaran coba ditutup dengan utang pemerintah. Dalam 8 tahun terakhir ini, kenaikan utang pemerintah mencapai 3 kali lipat,” ujar AHY saat pidato politik di lapangan tenis indoor, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (14/3/2023).

AHY lantas menjabarkan data Kementerian Keuangan yang menyebut utang pemerintah mencapai Rp 7.733 triliun pada awal tahun 2023. “Belum lagi utang BUMN yang semakin menggunung sebesar Rp 1.640 triliun,” kata dia

Menurut dia, utang tersebut tak lain adalah dampak dari persoalan ekonomi di Indonesia yang semakin rumit akibat keuangan negara yang tak dikelola dengan baik. “Anggaran terlalu banyak digunakan untuk membiayai proyek-proyek mercusuar yang tidak banyak berdampak pada kehidupan wong cilik (rakyat kecil),” ucap AHY.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini