Tajukpolitik – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI menyampaikan kepada seluruh calon peserta pemilu untuk mengikuti aturan berkampanye.
Hal ini ditujukan terutama kepada peserta pemilu yang punya dana melimpah sekaligus sebagai pemilik media.
Anggota Bawaslu RI, Totok Hariyono, mengatakan setiap peserta pemilu tidak boleh semena-mena mengkampanyekan dirinya di media, meskipun peserta pemilu tersebut tercatat sebagai pemilik media.
“Bagi yang punya media atau punya duit banyak tidak boleh semena-mena dalam mengkampanyekan dirinya di media karena, sebab ada batasan dan peraturan yang berlaku,” tegas Totok, Rabu (21/6).
Totok menuturkan peserta pemilu yang memiliki dana lebih atau media, wajib mengikuti aturan berkampanye yang ada. Dia mengimbau para peserta pemilu untuk tidak semena-mena mengkampanyekan dirinya di media, tanpa mengikuti aturan yang ada.
Selain itu, Totok mengatakan pelaksanaan kampanye telah ditetapkan oleh Peraturan KPU. Dia pun lantas meminta kepada media untuk ikut mengawasi dan mencegah kampanye di luar jadwal.
“Pers menjadi koalisi strategis Bawaslu untuk melakukan pencegahan terkait kampanye di luar jadwal yang telah ditetapkan,” kata Totok.
Selain itu, Totok mengatakan pelaksanaan kampanye telah ditetapkan oleh Peraturan KPU. Dia pun lantas meminta kepada media untuk ikut mengawasi dan mencegah kampanye di luar jadwal.
“Pers menjadi koalisi strategis Bawaslu untuk melakukan pencegahan terkait kampanye di luar jadwal yang telah ditetapkan,” ucap Totok.
Untuk diketahui, ada 2 Ketua Umum partai politik yang notabene tercatat sebagai pemilik media, yaitu Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Hary Tanoesoedibjo yang menjadi pemilik dari Media Nusantara Citra (MNC) Group.
Berikutnya, ada nama Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, yang menjadi pemilik dari Media Group.
