Tajukpolitik – Partai Nasdem menjadi toxic dalam Koalisi Perubahan yang mengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau disingkat AMIN. Hal tersebut tercermin dari berbagai survei yang memperlihatkan jika elektabilitas AMIN kalah dibanding Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud.
Bukan tanpa alasan juga kita berasumsi jika Nasdem yang membuat AMIN kalah. Betapa tidak, dibalik kekacauan timnas AMIN, Nasdem ikut menyumbang suara negatif di tubuh Koalisi Perubahan.
Dimulai dari kasus korupsi dengan ditangkapnya 2 orang menteri dari Nasdem oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yakni mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate dan mantan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Penangkapan dua menteri yang notabene juga menjabat sebagai petinggi partai yang dibesut Surya Paloh tersebut tentu saja menjadi alamat buruk bagi Koalisi Perubahan, terutama AMIN.
Disaat capres Anies Baswedan berkoar-koar ingin memberantas korupsi, faktanya pendukung dia sendiri merupakan tersangka korupsi. Akibat hal ini, banyak masyarakat yang pesimis dan antipati terhadap kubu AMIN.
Terbaru, juru bicara Timnas AMIN Indra Charismiadji ditahan saat kasus ditangani dalam proses pembicaraan dengan Direktorat Jenderal Pajak. Namun, kasus tiba-tiba dilimpahkan ke kejaksaan yang merespons dengan langsung menahan Indra.
“Beliau tidak ditangkap. Tapi ditahan ketika serah terima berkas dari Tim penyidik Direktorat Penegakan Hukum Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) ke kejaksaan ketika tahap 2,” kata Tim Hukum AMIN Aziz Yanuar saat dihubungi, Rabu (27/12).
Untuk diketahui, Indra Charismiadji merupakan salah satu kader partai Nasdem. Tentu saja penangkapan Indra Charismiadji ini semakin menegaskan kalau Nasdem adalah toxic di Koalisi Perubahan, wabil khusus di Timnas AMIN.
Paling parahnya adalah perang antara Co Captain Timnas AMIN, Sudirman Said dengan Kepala Pemenangan AMIN, Ahmad Ali yang juga salah satu kader Nasdem.
Sudirman Said menanggapi ucapan ‘tolol’ yang diungkapkan oleh Ahmad Ali. Sebelumnya, Ahmad Ali mengungkapkan ‘tolol’ jika AMIN menjalin komunikasi dengan kubu Ganjar Prabowo-Mahfud MD.
Sudirman Said kemudian menyebut pernyataan Ahmad Ali sebagai ungkapan yang tolol juga karena tidak paham strategi pemenangan.