Senin, 10 Maret, 2025

Istana Gak Happy Pencapresan Anies Baswedan, Refly Harun: Mereka Ingin Rezim Tidak Berubah

TajukPolitik – Ahli Hukum Tata Negara dan Pengamat Politik Indonesia Refly Harun mengatakan pencalonan Bakal Calon Presiden (Bacapres) Anies Rasyid Baswedan oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) memang tidak disukai oleh elite politik pendukung istana.

“Padahal kita tahu, Istana memang tidak happy dengan Anies Baswedan. Kenapa? Karena Anies adalah tokoh yang dianggap bisa mengubah rezim hari ini,” kata Refly di channel YouTube pribadinya dikutip tajuknasional.com, Senin (10/4).

“Mereka menginginkan rezim itu tidak berubah,” tambahnya.

Menurutnya, bila Pendiri Indonesia Mengajar sama dengan rezim maka masyarakat tidak punya alternatif kepemimpinan ke depan. Dia menyampaikan bahwa sekarang ini tingkat kepuasan masyarakat terhadap kepemimpinan Joko Widodo turun menjadi 62,1 persen.

“Maka kita tidak punya alternatif kepemimpinan ke depan yang barang jauh lebih baik dan jangan lupa tingkat kepuasan terhadap pemerintah sekarang turun tinggal 62,1 persen,” ujarnya.

“Artinya kita memang butuh sebuah pemerintahan dan rezim yang baru barangkali jauh lebih baik,” sambungnya.

Refly mengingatkan kalau upaya kriminalisasi kepada Anies Baswedan begitu banyak dilakukan. Agar mantan Gubernur DKI Jakarta tidak menjadi Presiden 2024. Dia pun mencontohkan kasus Formula E di KPK.

“Tapi jangan lupa kriminalisasi terhadap Anies Baswedan kencang sekali seperti kasus Formula E,” jelasnya.

Tak hanya itu, mantan wartawan ini juga heran dan bertanya-tanya seorang Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto terlalu ikut campur urusan pencapresan Partai NasDem.

Mantan wartawan ini menyarankan Sekjen PDIP itu seharusnya memikirkan kenapa calon presiden dari Koalisi Besar.

“Itu aneh menurut saya. Kenapa dia tidak rewel calon presiden dari Gerindra yang notabene adanya Prabowo Subianto kan aneh. Apa hubungannya mengutak-atik calon presiden dari Partai NasDem,” tutupnya.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini