TajukPolitik – Persepsi soal Piala Dunia yang dilontarkan Ganjar Pranowo hingga FIFA membatalkan perhelatan Piala Dunia U-20 menuai sorotan. Ini berujung juga pada hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ganjar Pranowo menjadi nampak renggang.
Bahkan pengamat menilai, seolah Presiden Jokowi tidak lagi tertarik untuk mendukung Ganjar Pranowo maju ke Pilpres 2024.
Adi Prayitno selaku Direktur Eksekutif Parameter Politik mengungkapkan statement Ganjar dan Wayan menjadi pemicu batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia.
Hal tersebut yang membuat hubungan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ganjar Pranowo terlihat renggang namun sebenarnya baik-baik saja.
“Antara Jokowi dan Ganjar yang beberapa waktu lalu dipersepsikan beda mazhab persoalan Piala Dunia, bahkan disebut statement Ganjar dan Pak Wayan salah satu pemicu yang membuat Indonesia dibatalkan sebagai tuan rumah Piala Dunia,”, ungkap Adi Prayitno.
“Kemudian membuat hubungan Jokowi dan Ganjar seakan-akan dibentur-benturkan, yang kedua tapi kita tidak bisa menutup mata pertemuan Ganjar beberapa waktu lalu menegaskan hubungan kedua baik-baik saja,” sambungnya.
Adi Prayitno menyebut tampak dari gestur Jokowi yang berbeda saat bertemu dengan Ganjar Pranowo pada beberapa waktu.
“Meski kalau kita melihat gestur Jokowi tidak seperti biasa, welcome dan hangat seperti biasa, waktu ada pembicaraan keduanya (kelihatan) iya,” jelas Adi Prayitno.
“Tapi memang kelihatan yang tampak lebih banyak berbicara, yang melakukan responansi itu Mas Ganjar, sementara Pak Jokowi relatif lebih banyak diam, jalan apa adanya,” sambungnya.
Bahkan Adi Prayitno menyebutkan agak sulit untuk keduanya seperti sedia kala melalui satu atau dua kali pertemuan saja.
“Ini satu fase yang bisa memulihkan hubungan antara Jokowi dengan Ganjar Pranowo itu tidak ada yang bisa membantah,” ujar Jokowi.
“Kalau kemudian serta merta hubungan keduanya itu pulih seperti sedia kala 100 persen, sepertinya agak sulit kalau hanya sebatas sekali dua kali pertemuan itu,” sambungnya.
Adi Prayitno menilai saat Jokowi bertemu dengan Ganjar Pranowo sepertinya Jokowi menemukan replika politik untuk tahun 2024 mendatang.
“Jokowi biasanya begitu atraktif kalau bertemu Ganjar Pranowo, ada semacam rasa dimana Jokowi itu menemukan replika politiknya, sebagai sukses di 2024,” ungkap Adi Prayitno.
Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno menegaskan hubungan erat keduanya terpatahkan bahkan Jokowi seolah tidak tertarik lagi mendukung ganjar Pranowo.
Sepertinya pada dua sisi antara Jokowi dan Ganjar ingin mengamputasi spekulasi bahwa dua-duanya itu mengerat, seakan-akan sudah tidak bisa dipertemukan kembali,” jelas Adi Prayitno.
“Bahwa seakan-akan Jokowi tidak tertarik misalnya ‘memberikan dukungan dan kode keras kepada Ganjar Pranowo’,” pungkasnya.
Bahkan Adi Prayitno menyebutkan muncul game changer selah Jokowi akan mengalihkan dukungan kepada Prabowo Subianto.
“Karena setelah hubungan keduanya disenyal berhadapan-hadapan muncul game changer bahwa seakan-akan Jokowi akan mengalihkan dukungannya kepada Prabowo Subianto,” jelas Adi Prayitno.