Modusnya, korban diarahkan membuka tautan login palsu yang menyerupai halaman resmi atau diminta memberikan kode autentikasi dua faktor (2FA) dengan dalih verifikasi identitas.
Jika korban lengah, akun dapat diambil alih dan pemilik sah bisa terkunci dari akses Gmail-nya.
Untuk meningkatkan keamanan, Google menyarankan pengguna rutin mengganti password dan mulai beralih ke teknologi passkey.
Fitur ini menggunakan biometrik seperti sidik jari, pengenalan wajah, atau PIN perangkat yang lebih sulit dipalsukan dibanding kata sandi biasa.
Baca juga: Cara Hapus Akun Gmail Permanen, Ini Penjelasannya!
Selain itu, Google menganjurkan agar masyarakat menghindari 2FA berbasis SMS karena rawan disadap.
Sebagai gantinya, pengguna disarankan memanfaatkan aplikasi autentikator, seperti Google Authenticator, yang mampu menghasilkan kode sekali pakai dengan tingkat keamanan lebih tinggi.