Senin, 10 Maret, 2025

Hijaukan Pulau Kalimantan, Presiden Jokowi Resmikan Persemaian Mentawir

Tajukpolitik – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Persemaian Mentawir di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Selasa, 4 Juni 2024.

Persemaian pohon yang membentang seluas 120 hektare ini menghabiskan biaya pembangunan sebesar Rp 339 miliar.

Dalam sambutannya, Jokowi menyatakan bahwa Persemaian Mentawir adalah fasilitas pertama yang diinginkannya saat memulai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Persemaian ini akan digunakan untuk penghijauan kembali di wilayah IKN dan bekas tambang di daerah lainnya.

“Jangan sampai kita sering mencanangkan menanam 1 juta pohon, tapi tidak ada persemaian yang memadai. Dari mana bibitnya?” kata Jokowi.

Presiden Jokowi merasa senang dengan adanya fasilitas persemaian besar yang mampu menghasilkan 15 juta bibit pohon per tahun.

Jokowi juga menyoroti bahwa pusat persemaian ini memiliki bibit pohon langka seperti pohon sungkai dan tanaman endemik lainnya di Kalimantan.

“Pusat ini juga akan memulai pembangunan pusat plasma nutfah yang mencakup bio bank dan seed bank. Tanaman seperti shorea, yang kini sulit ditemukan, akan dikembangbiakkan di sini, baik melalui kultur jaringan dan metode lainnya. Sehingga, kita dapat melestarikan tanaman yang dulunya banyak terdapat di hutan hujan tropis Kalimantan,” tambah Jokowi.

Selain itu, Jokowi menyebut bahwa Persemaian Mentawir juga memiliki fasilitas untuk melakukan bayi tabung bagi hewan.

“Sperma satwa yang mulai berkurang juga sudah disimpan, sehingga bisa digunakan untuk bayi tabung hewan-hewan yang hampir punah,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, mengungkapkan bahwa total biaya pembangunan Persemaian Mentawir mencapai Rp 339 miliar.

Pusat pembibitan ini dibangun melalui skema kerja sama Public-Private Partnership (PPP) antara pemerintah dan swasta, melibatkan Kementerian KLHK, Kementerian PUPR, PT Indo Tambangraya Megah, PT PLN (Persero), dan PT Telkom (Persero) Tbk.

“Dana pembangunan meliputi kontribusi dari ITM sebesar Rp 130 miliar untuk konstruksi bangunan, PUPR Rp 38 miliar untuk sistem pengairan, dan Rp 112 miliar untuk akses jalan. Dana dari KLHK digunakan untuk penyiapan lahan dan pembibitan sebesar Rp 59 miliar, dengan total konstruksi mencapai Rp 339 miliar atau sekitar US$ 21 juta, khusus untuk konstruksi saja sekitar US$ 14 juta,” jelas Siti.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini