Tajukpolitik – Hasil exit pool yang digelar Litbang Kompas mengungkapkan bahwa pasangan capres dan cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul di kalangan generasi Z atau Gen Z alias yang berusia di bawah 26 tahun.
Hal tesebut diungkapkan oleh Peneliti Litbang Kompas, Bestian Nainggolan, di Jakarta, Kamis (15/2).
Bestian menilai sosok calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menjadi faktor yang membuat suara pasangan Prabowo-Gibran unggul di kalangan generasi Z.
Bestian menjelaskan hal tersebut berdasarkan hasil survei exit poll Kompas.com, 65,9 persen pemilih generasi Z atau berusia di bawah 26 tahun memilih Prabowo-Gibran pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Bestian mengatakan Gibran menawarkan suatu hal yang merepresentasikan kalangan anak-anak muda meski dianggap gimik oleh kalangan lainnya.
“Saya sih melihat ya ada semacam apa yang kita sebut sebagai tawaran yang merepresentasikan kalangan itu walaupun dia menggunakan gimik, pendekatan, mencoba, tapi rupanya di kalangan-kalangan muda ini efektif,” ujar Bestian.
Bestian mengakui bahwa sosok Gibran memang sulit diterima oleh anak-anak muda yang lebih rasional dalam menentukan pilihan.
Namun, lanjut Bestian, ada kelompok anak muda yang menganggap Gibran dianggap sebagai representasi mereka karena usianya yang masih muda, latar belakangnya sebagai pengusaha, serta mempunyai kekuasaan sebagai wali kota Solo.
“Kalau ini kan lebih pendekatan-pendekatan emosional, kesamaan-kesamaan, figur yang dilihat menjadi referensi ke depan sebagai anak muda di tengah dominasi kalangan tua,” jelas Bestian.
Ia juga berpandangan, kritik dan hujatan yang diarahkan ke Gibran justru menambah simpati dari kalangan muda termasuk Gen Z.
“Tekanan-tekanan terhadap dia itu makin memperkuat juga terhadap soliditas dari kalangan-kalangan muda ini untuk memilih dia,” kata Bestian.
Menurut hasil survei exit poll, Prabowo-Gibran juga unggul di kelompok generasi lainnya, yakni generasi Y-muda usia 26-33 tahun (59,6 persen), generasi Y-madya usia 34-41 tahun (54,1 persen). Kemudian, generasi X usia 42-55 tahun (49,1 persen), serta generasi baby boomers usia 56-74 tahun (43,1 persen).