Tajukpolitik – Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Sartono Hutomo, mendukung upaya perusahaan listrik negara (PLN) yang ingin menerapkan power wheeling.
Menurut Sartono, power wheeling merupakan opsi untuk menghadirkan industri yang efisien dan penuh manfaat.
Di antaranya, lanjut Sartono, dapat mengakses energi yang beragam, termasuk energi baru terbarukan, seperti angin, hidro, dan tenaga surya, serta efisiensi dalam penggunaan sumber daya.
“Efisiensi energi memang dibutuhkan industri saat ini. Untuk itu, tentu membutuhkan akselerasi yang cepat, efisien, dan juga regulasi yang tidak rumit sehingga mudah dalam pelaksanaan,” jelas Sartono.
Namun menurut Sartono, penerapan skema tersebut membutuhkan regulasi yang tidak tumpang tindih serta menguntungkan semua pihak, termasuk PLN.
“Ini kunci kesuksesan penerapan power wheeling. Peraturan mengenai biaya, izin, dan persyaratan teknis merupakan faktor kunci yang dapat memengaruhi tingkat kemudahan dalam menerapkan power wheeling,” pungkas Sartono.
Untuk diketahui, wacana penerapan skema power wheeling dalam ekosistem kelistrikan nasional terus bergulir.
Banyak pihak turut angkat bicara terkait potensi manfaat dan kerugian yang didapat dari penerapan skema yang kini juga tengah dibahas dalam RUU Energi Baru dan Energi Terbarukan (RUU EBET).
Salah satu komentar datang dari Pengamat Energi Bersih, Abadi Poernomo, yang menilai bahwa penerapan skema tersebut justru bakal membawa keuntungan, karena dapat membantu PLN untuk lebih fokus dalam memberikan pelayanan pada masyarakat.
Hal tersebut, menurut Abadi, karena dengan skema tersebut akan mengurangi beban BUMN energi tersebut.
“Justru kebijakan ini akan mengurangi beban PLN, sehingga bisa semakin fokus pada masyarakat. Artinya, masyarakat diuntungkan. Dan lagi, skema ini juga sudah diberlakukan di berbagai negara,” ujar Abadi pada 29 Desember 2023 lalu.