Politisi Partai Golkar ini membeberkan temuan mengejutkan saat mengunjungi Polda Banten. Ia menemukan modus pengendalian narkoba dari dalam lembaga pemasyarakatan (lapas) yang tidak lagi mengandalkan ponsel, melainkan melalui CCTV dan jaringan Wi-Fi.
“Komunikasi enggak pakai telepon lagi. Lewat CCTV, pakai kamera 360 derajat, lewat Wi-Fi bisa kasih instruksi bikin narkoba,” ungkapnya.
Menurut Tandra, para pelaku yang berada di balik jeruji tetap bisa mengatur peredaran narkoba dengan memanfaatkan celah teknologi dan kelemahan pengawasan. Ini menunjukkan bahwa peredaran narkoba kini semakin canggih dan sulit dideteksi.
Pernyataan ini menambah tekanan publik terhadap institusi Polri dan sistem pemasyarakatan untuk melakukan reformasi menyeluruh dan pengawasan internal yang lebih ketat, termasuk pemeriksaan rutin dan sistem deteksi dini bagi aparat yang terindikasi penyalahgunaan narkoba.