Minggu, 5 Januari, 2025

Gagal Lolos ke Senayan, Pengamat: PPP Salah Bergabung dalam Koalisi Pilpres 2024

Tajukpolitik – Pengamat Politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdussalam, mengatakan ada sejumlah faktor yang menjadi penyebab dari kegagalan Partai Persatuan Pembangungan (PPP) gagal lolos ke Senayan pada Pemilu 2024.

Surokim menyebut salah satu penyebabnya adalah salah bergabung dalam koalisi di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dan kurang mengantisipasi pergerakan voters.

Padahal, lanjut Surokim, banyak pihak khususnya lembaga survei juga yang sudah mengingatkan potensi gagal lolos PPP ke Senyan tersebut.

“Memang faktornya kompleks dan tidak tunggal. Ada faktor makro, meso, dan ada faktor mikro yang saling memengaruhi dan berkelindan interplay,” ujar Surokim, Senin (25/3).

Surokim menjelaskan tentu hal itu tidak bisa dibebankan kepada satu pihak saja sebagai penanggungjawab atas tidak lolosnya PPP ke DPR. Jadi harus ada evaluasi menyeluruh dan komprehensif.

“Menurut saya, faktor makro eksternal memang relatif tidak terlalu menguntungkan PPP, khususnya saat harus bergabung dalam koalisi Pilpres. Selain itu juga faktor mikro internal partai dalam mengantisipasi perubahan perilaku memilih voters saat ini,” ungkap Surokim.

Kantong-kantong suara PPP, lanjut Surokim, selama ini hanya mengandalkan basis tradisional dan belum bisa ekspansif sehingga cenderung stagnan.

“PPP terlalu memorabilia dengan kekuatan masa lalu dan seolah lupa terkait dengan kebutuhan kekinian partai khususnya ekspansi ceruk pemilih baru,” pungkas Surokim.

Dari 18 partai politik yang mengikuti Pemilihan Umum 2024, hanya 8 parpol yang lolos ambang batas parlemen di atas 4 persen.

PPP gagal ke Senayan karena persentase perolehan suaranya hanya 3,87 persen. Sejak partai berlambang Kabah ini berdiri pada 1973, ini pertama kalinya mereka tidak terlibat dalam pembagian kursi DPR.

Selain PPP, 3 partai berbasis Islam lain juga gagal mencapai ambang batas parlemen. Yaitu Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Ummat, dan Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini